Back

USD/JPY Tak Bergerak di Bawah 138,00 karena Dolar AS, Imbal Hasil Obligasi Berjuang Menjelang Inflasi AS

  • USD/JPY tetap datar setelah naik ke level tertinggi delapan hari.
  • Imbal hasil obligasi pemerintah menghentikantren naik empat hari, Dolar AS tetap tertekan.
  • Beragam kekhawatiran seputar IHK AS dan tantangan untuk poros BoJ membatasi pergerakan USD/JPY jangka dekat.

Para pedagang USD/JPY menyaksikan kurangnya arah karena harga naik lebih tinggi di sekitar 137,70 selama awal Selasa di Eropa, setelah memperbarui puncak multi-hari di sesi Asia.

Tidak adanya aksi terbaru pasangan Yen dapat dikaitkan dengan kurangnya data/peristiwa besar, serta sentimen yang berhati-hati menjelang Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan November. Perlu dicatat bahwa kekhawatiran beragam seputar langkah Bank of Japan (BoJ) berikutnya dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lesu juga membatasi pergerakan USD/JPY jangka dekat.

Baru-baru ini, Bloomberg merilis analisis, mengandalkan data dari Asosiasi Bankir Jepang, yang menantang harapan pasar akan pengetatan kebijakan moneter BoJ. "Regulator keuangan Jepang sedang memeriksa seberapa rentan pemberi pinjaman terhadap kemerosotan tiba-tiba dalam obligasi pemerintah jika bank sentral negara itu berporos menjauh dari kebijakan moneter ultra-longgar di masa depan," per Bloomberg. Perlu dicatat bahwa inflasi yang baru-baru ini lebih kuat dan mendekati akhir masa jabatan Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda mendukung pembicaraan tentang keluarnya BoJ dari kebijakan uang mudah.

Di tempat lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun dan dua-tahun mencetak penurunan harian pertama dalam empat hari di sekitar 3,59% dan 4,36% dalam urutan itu sementara Indeks Dolar AS (DXY) terakhir mundur ke 104,95.

Pada hari Senin, prekursor inflasi satu tahun dari Fed New York merosot paling banyak dalam catatan tetapi kontras dengan ekspektasi inflasi optimis untuk 5 tahun dan 10 tahun yang dilaporkan oleh data St. Louis Federal Reserve (FRED). Pada baris yang sama, angka Indeks Harga Produsen (IHP) Amerika Serikat pekan lalu yang suram juga mengisyaratkan inflasi AS yang lebih rendah tetapi Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan (UoM), serta IMP Jasa ISM AS dan ekspektasi inflasi dari Survei UoM, menunjukkan angka IHK AS yang lebih kuat.

Di tengah-tengah permainan ini, S&P 500 Futures mencetak penurunan ringan sedangkan saham-saham di kawasan Asia Pasifik diperdagangkan beragam bahkan ketika tolok ukur Wall Street membukukan kenaikan penting.

Selanjutnya, pesan beragam dari pasar, serta dari kekhawatiran seputar Rusia dan Tiongkok, dapat membatasi pergerakan USD/JPY menjelang data inflasi AS. Namun, angka IHK AS yang lebih kuat, diperkirakan sebesar 7,3% YoY versus 7,7% sebelumnya, tidak akan ragu untuk menarik kembali pembeli pasangan ini di tengah taruhan Fed yang hawkish baru-baru ini.

Analisis Teknis

Kenaikan terbaru USD/JPY dapat dikaitkan dengan terobosan awal pekan dari garis resistensi turun dari 23 November, sekarang support di sekitar 136,10. Yang juga menjaga harapan pembeli USD/JPY adalah sinyal MACD bullish dan RSI yang lebih kuat (14), tidak overbought.

Namun, konvergensi level Fibonacci retracement 61,8% dari kenaikan pasangan Yen antara Agustus dan Oktober, serta garis tren miring ke bawah selama tujuh pekan, menantang pembeli USD/JPY di sekitar 138,70.

 

EUR/GBP Berosilasi di Bawah 0,8600 Menjelang Data Pekerjaan Inggris, Pemicu Utama Kebijakan ECB/BOE Ke Depan

Pasangan EUR/GBP menampilkan pergerakan bolak-balik sedikit di bawah rintangan penting 0,8600 di awal sesi Eropa. Pasangan mata uang silang ini menamp
Đọc thêm Previous

Analisis Harga Indeks Dolar AS: Segitiga Simetris Menunggu Rilis Inflasi AS untuk Meledak

Indeks Dolar AS (DXY) menunjukkan pergerakan liar karena investor berkurang menjelang rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat. Kecemasa
Đọc thêm Next