GBP/USD Bergerak Dekat Puncak Intraday Setelah Laporan Inflasi Inggris, Menanti The Fed
- GBP/USD naik-turun di sekitar tertinggi enam bulan setelah data inflasi Inggris.
- IHK Inggris mundur dari tertinggi 41 tahun ke 10,7% YoY di November, IHR yang lebih kuat membuat pembeli bertahan.
- Sentimen hati-hati menjelang Pertemuan FOMC membatasi reaksi GBP/USD terhadap data.
- The Fed tampak bersiap menaikkan suku bunga 50 bp, yang dapat lebih mendukung pembeli setelah data inflasi Inggris yang lebih kuat baru-baru ini.
GBP/USD tetap datar di dekat tertinggi perdagangan harian bahkan saat angka inflasi utama Inggris turun di bulan November. Namun demikian, pasangan Cable berputar-putar di 1,2370 selama jam-jam awal perdagangan London Rabu ini.
Indeks Harga Konsumen (IHK) utama Inggris turun dari tertinggi 41 tahun 11,1% ke 10,7% YoY di November, dibandingkan dengan prakiraan pasar 10,9% YoY. Rincian lebih lanjut mengindikasikan IHK Inti, yang tidak termasuk makanan dan energi yang volatil, mencatat angka tahunan 6,3% dibandingkan ekspektasi mencatatkan kembali 6,5% YoY. Faktor yang menjadi kejutan adalah Indeks Harga Ritel (IHR) yang naik di atas prakiraan 13,8% YoY ke 14,0% selama bulan pelaporan.
Baca juga: Breaking: Inflasi Tahunan Inggris Turun ke 10,7 di November Dibandingkan Prakiraan 10,9%
Perlu diperhatikan bahwa prevalensi pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada hari Rabu, serta acara kebijakan moneter Bank of England (BOE) pada hari Kamis, membatasi reaksi pasangan GBP/USD terhadap data inflasi utama Inggris.
Pada hari Selasa, Bank of England (BoE) merilis Laporan Stabilitas Keuangan (LSK) terbaru dan mengatakan, "Tanda-tanda kesulitan keuangan yang meluas di kalangan rumah tangga Inggris belum muncul". Yang juga merupakan ancaman terhadap kenaikan pasangan Cable adalah hasil laporan tenaga Inggris yang beragam yang diterbitkan hari sebelumnya. Meskipun demikian, Office for National Statistics (ONS) Inggris menyatakan bahwa Perubahan Klaim bulanan di Inggris menandai kejutan positif 30,5 ribu pada bulan November dibandingkan prakiraan -13,3 ribu dan -6,4 ribu sebelumnya. Selanjutnya, Tingkat Pengangguran sesuai dengan prakiraan pasar 3,7% selama tiga bulan hingga Oktober. Perlu dicatat bahwa pendapatan rata-rata yang optimis tampaknya lebih disukai pembeli GBP/USD.
Perlu dicatat bahwa pasangan GBP/USD meraih tertinggi baru multi-hari pada hari Selasa setelah Indeks Harga Konsumen (IHK) AS turun ke 7,1% YoY di November dibandingkan ekspektasi 7,3% dan 7,7% sebelumnya. Selanjutnya, IHK tidak termasuk Makanan & Energi, yang dikenal sebagai IHK Inti, juga turun ke 6,0% YoY selama bulan yang disebutkan dibandingkan dengan prakiraan pasar 6,1% dan sebelumnya 6,3%. "Pedagang berjangka yang terkait dengan suku bunga kebijakan Federal Reserve meningkatkan taruhan pada hari Selasa bahwa bank sentral AS akan menurunkan laju kenaikan suku bunga lebih lanjut awal tahun depan, setelah laporan pemerintah menunjukkan inflasi turun tajam di November," kata Reuters menyusul data
Setelah menyaksikan reaksi awal terhadap data inflasi Inggris, pedagang GBP/USD akan memerhatikan bagaimana Federal Reserve (The Fed) AS akan bertindak selama pertemuan FOMC hari ini. Pasar memprakirakan kenaikan suku bunga 0,50% dan petunjuk pelonggaran kebijakan moneter yang lebih ketat mulai dari 2023. Namun, kejutan hawkish tidak akan ragu untuk menyeret harga dari puncak multi-hari.
Selain drama BOE versus The Fed, berita seputar Tiongkok juga penting untuk arah tambahan bagi pasangan GBP/USD. Alasannya dapat dikaitkan dengan harapan lebih banyak stimulus dari Tiongkok, karena para pejabat dari Asian Development Bank (ADB) dan International Monetary Fund (IMF) tampaknya kurang yakin dengan pelonggaran kebijakan Nol-Covid oleh negara naga dan terus menyoroti ketakutan ekonomi.
Analisis teknis
Pembeli GBP/USD tetap berharap kecuali pasangan mata uang ini menawarkan penutupan harian di bawah tertinggi Agustus di dekat 1,2290.