Back

Pasar Saham Asia: Agak Positif karena The Fed akan Perlambat Laju Kenaikan Suku Bunga, Minyak Menguat

  • Saham-saham Asia telah menemukan bantalan karena the Fed akan memangkas laju pengetatan kebijakan.
  • Ekuitas RRT menunjukkan penguatan meskipun IMP Manufaktur Caixin meleset dari estimasi.
  • Pengumuman Anggaran Uni oleh Menkeu India akan meningkatkan volatilitas di indeks Nifty50.

Pasar di ranah Asia sedikit positif karena para investor memanfaatkan konteks perlambatan lebih lanjut dalam laju pengetatan kebijakan oleh Federal Reserve (Fed). Para investor mengabaikan meningkatnya kekhawatiran resesi Amerika Serikat, yang telah memberikan dukungan terhadap ekuitas global. Indeks S&P500 berjangka menunjukkan penurunan di awal perdagangan Asia setelah sesi bullish pada hari Selasa. Indeks Dolar AS (DXY) menunjukkan pergerakan yang bergejolak di kisaran 101,70-101,80, yang menggambarkan ketidakjelasan dalam sentimen para pelaku pasar.

Pada saat berita ini diturunkan, Nikkei225 Jepang bertambah 0,10%, SZSE Component naik 0,40%, Hang Seng melonjak 0,42%, dan Nifty50 naik 0,72%.

Saham-saham RRT menunjukkan ketahanan meskipun angka-angka IMP Manufaktur Caixin tidak mengesankan. Data ekonomi ini berada di 49,2 lebih rendah dari ekspektasi 49,5 tetapi lebih tinggi dari rilis sebelumnya di 49,0. Pasar mengharapkan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi setelah mendapatkan isyarat positif dari data IMP Manufaktur resmi Tiongkok.

Aktivitas manufaktur dalam ekonomi RRT di bulan Januari tetap stabil meskipun rumah tangga merayakan festival Tahun Baru Imlek.

Indeks Nifty50 kemungkinan akan tetap sangat fluktuatif karena Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman akan mendikte Anggaran Uni untuk FY2023-24. Saham-saham pertahanan dan infrastruktur kemungkinan akan tetap menjadi perhatian. Sementara itu, AS dan India telah menjalin kemitraan untuk meluncurkan US-India Initiative on Critical and Emerging Technologies untuk bersaing dengan Tiongkok dalam hal peralatan militer, semikonduktor, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), seperti yang dilaporkan oleh Reuters.

Di sisi minyak, harga minyak telah pulih secara dramatis karena ekonomi Tiongkok menunjukkan ketahanan setelah membongkar kontrol pandemi. Harga minyak menyaksikan minat beli yang luar biasa setelah turun di bawah $77,00 dan sekarang berupaya melanjutkan kenaikannya di atas resistensi terdekat di $79,50.

Indeks Komoditi SDR RBA (Thn/Thn) Australia Januari Dicatat Di 10.6%, Di Bawah Harapan 21.9%

Indeks Komoditi SDR RBA (Thn/Thn) Australia Januari Dicatat Di 10.6%, Di Bawah Harapan 21.9%
Đọc thêm Previous

USD/CAD Tetap Tertekan di Dekat 1,3300 karena Harga Minyak Menguat, Fokus pada OPEC+, Fed

USD/CAD tetap defensif di sekitar 1,3310 di tengah pasar yang lesu pada awal hari Rabu, tak bergerak setelah berbalik dari level tertinggi satu minggu
Đọc thêm Next