EUR/GBP Menunjukkan Kontraksi Volatilitas Menjelang Inflasi Zona Euro
- EUR/GBP tetap sideways di dekat 0,8500 karena para investor menunggu data Inflasi Zona Euro.
- Data inflasi Zona Euro akan mempengaruhi jalur pemangkasan suku bunga ECB setelah bulan Juni.
- Exit polls untuk pemilihan umum Inggris menunjukkan bahwa Partai Buruh akan berkuasa.
Pasangan mata uang ini EUR/GBP diperdagangkan di dalam kisaran perdagangan hari Rabu di sesi hari Kamis, yang mencerminkan keraguan di antara para pelaku pasar menjelang rilis data inflasi awal Zona Euro untuk bulan Mei, yang akan dipublikasikan pada hari Jumat.
Para investor tetap yakin bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan mulai menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan Juni. Oleh karena itu, pasar keuangan mendiskusikan terkait seberapa cepat dan jauh ECB akan menurunkan suku bunga setelah bulan Juni. Mayoritas pengambil kebijakan ECB telah menganjurkan pendekatan penurunan suku bunga secara bertahap untuk membatasi risiko kenaikan inflasi kembali.
Untuk petunjuk baru mengenai prospek suku bunga, para investor menunggu data inflasi Zona Euro. Para ekonom memprakirakan bahwa Indeks Harga Konsumen Diharmonisasi (Harmonized Index of Consumer Prices/HICP) tahunan naik pada laju yang lebih kuat yaitu 2,5% dari pembacaan sebelumnya yaitu 2,4%. HICP inti tahunan diprakirakan meningkat ke 2,8% dari 2,7% di bulan April.
Data inflasi yang lebih tinggi dari prakiraan akan melemahkan spekulasi bahwa ECB akan menerapkan pendekatan pelonggaran kebijakan yang agresif. Sementara angka-angka yang lemah akan mendorong ekspektasi bahwa ECB akan mengumumkan penurunan suku bunga berikutnya.
Minggu ini, para investor telah mengalihkan fokus ke kampanye pemilihan umum Inggris karena tidak adanya data ekonomi papan atas. Exit polls menunjukkan bahwa Partai Buruh akan berkuasa setelah hampir selama 15 tahun. Pound Sterling dapat tetap sedikit bergejolak karena ekspektasi pasar terhadap pemilihan umum, namun dampaknya terhadap kebijakan moneter diprakirakan tidak terlalu besar.
Prospek ekonomi Inggris akan berubah secara drastis jika Partai Buruh berkuasa, namun rencana fiskal mereka diprakirakan akan tetap konservatif untuk menghindari risiko kenaikan tekanan harga.