Kontrak Berjangka S&P 500 Pangkas Pelemahan Awal Sesi Asia, Imbal Hasil Treasury AS Pertahankan 1,30% Karena Optimisme Vaksin/Stimulus Biden
- Kontrak berjangka S&P 500 memantul dari terendah mingguan, imbal hasil Treasury AS 10 tahun tetap mendekati tertinggi sejak Februari 2020.
- Presiden AS Joe Biden menunjukkan kesiapan untuk mengimunisasi semua warga Amerika pada Juli.
- Inggris hampir mendekati penyelesaian proses dua dosis suntikan vaksin pada bulan September, NSW memulai vaksinasi dari Senin.
- Agenda Kalender ekonomi yang sepi danHari libur di Tiongkok memicu pullback sebelumnya di Asia.
Optimisme virus corona (COVID-19) Presiden AS Biden bergabung dengan vaksinasi di Inggris dan Israel akan memicu sentimen risk-on terbaru pada Rabu pagi ini.
Baca: Presiden AS Biden: Setiap orang Amerika yang menginginkan vaksin Covid-19 bisa mendapatkannya pada akhir Juli 2021
Sementara yang menggambarkan sentimen, Kontrak berjangka S&P 500 pulih dari terendah intraday, juga terendah mingguan, memangkas penurunan awal ke 0,14% di dekat 3.913 pada saat berita ini ditulis. Juga di baris yang sama, imbal hasil Treasury AS 10-tahun memantul dari terendah terbaru 1,299% ke 1,306%, dekat tertinggi satu tahun.
Awalnya di Asia, Liburan Tahun Baru Imlek yang sedang berlangsung di Tiongkok bersama-sama dengan kurangnya data/peristiwa utama akan memicu konsolidasi dalam katalis risiko. Dengan demikian, para pelaku pasar mengabaikan kesiapan Menteri Keuangan AS Janet Yellen untuk menjalin hubungan erat dengan mitra bisnis transatlantik mereka, seperti Eropa, yang sebelumnya mengalami hambatan.
Meskipun demikian, janji Inggris untuk memberikan dua dosis vaksin sebelum Agustus-September dan keberhasilan penyelesaian imunisasi Israel serta vaksinasi yang akan datang di New South Wales (NSW) Australia akan menggambarkan optimisme vaksin.
Yang positif bagi risiko juga adanya pembaruan mengenai paket bantuan Covid Presiden AS Biden yang baru-baru ini diperkirakan akan diluncurkan pada 8 Maret, seperti yang dicatat oleh Manu Raju dari CNN.
Namun, perlu dicatat bahwa investor menunggu angka Penjualan Ritel AS untuk Januari, menjelang risalah rapat FOMC, untuk dorongan baru.
Baca: Pratinjau Penjualan Ritel AS Januari: Pasar Kredit Memperkirakan Pemulihan Konsumen