Back

Indeks Dolar AS Bergulir Lebih Tinggi Menuju 107,00 karena Kekhawatiran Resesi, Fokus pada Risalah Rapat Fed

  • Indeks Dolar AS stabil di sekitar puncak mingguan yang mencetak tren naik tiga hari.
  • Kekhawatiran terhadap pertumbuhan dan pidato The Fed menantang sentimen pasar di tengah sesi yang lesu.
  • Data AS lapis kedua dan beberapa katalis risiko akan menghibur para pedagang menjelang Risalah Rapat FOMC di hari Rabu.

Indeks Dolar AS (DXY) naik untuk hari ketiga berturut-turut sambil mengambil tawaran beli ke 106,58 selama sesi Asia hari Selasa. Dengan demikian, pengukur greenback ini menggambarkan pasar yang terburu-buru untuk aset-aset safe haven di tengah adanya kekhawatiran ekonomi seputar AS dan Tiongkok, serta masalah geopolitik seputar Rusia, Tiongkok, dan Timur Tengah. Perlu dicatat bahwa data AS yang lebih lemah dan pidato The Fed yang hawkish memperbesar keragu-raguan pasar dan mendukung para pembeli DXY.

Meskipun demikian, statistik suram dari Tiongkok dan AS menyedot perhatian utama para pembeli DXY, terutama di tengah kekhawatiran terhdap resesi.

Indeks Manufaktur Negara Bagian NY AS untuk bulan Agustus turun ke 31,3 pada bulan Agustus dari 11,1 pada bulan Juli dan 8,5 prakiraan pasar. Lebih lanjut, indeks kepercayaan pembangun rumah NAHB AS bulan Agustus juga turun menjadi 49 dibandingkan 55, level terendah sejak bulan-bulan awal tahun 2020.

Di tempat lain, Penjualan Ritel Tiongkok turun ke 2,7% YoY pada bulan Juli versus 5,0% yang diharapkan dan 3,1% sebelumnya sedangkan Produksi Industri (PI) turun tipis ke 3,8% selama bulan yang disebutkan, dari 3,9% sebelumnya dan 4,6% prakiraan pasar. Selain itu, People's Bank of China (PBOC) mengejutkan pasar pada hari Senin dengan memangkas suku bunga fasilitas pinjaman satu tahun (MLF) jangka menengah sebesar 10 basis poin (bp) dan mencoba untuk menekan para penjual.

Perlu dicatat bahwa neberapa tajuk utama yang menunjukkan membaiknya kondisi virus Korona di pusat keuangan Tiongkok, Shanghai, dan dimulainya kembali perdagangan obligasi Rusia di Wall Street gagal meningkatkan selera risiko. Selain itu, harapan akan kemungkinan pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping, seperti yang disinyalir oleh Wall Street Journal (WSJ), dapat mendukung sentimen risk-on. Pada baris yang sama adalah beberapa komentar dari Presiden Tiongkok Xi yang menyarankan lebih banyak upaya untuk menghidupkan kembali ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Di tempat lain, Reuters melaporkan bahwa Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang berpartisipasi dalam persiapan rudal dan latihan pencarian dan pelacakan rudal balistik di lepas pantai Hawaii pekan lalu, kata Pentagon pada hari Senin. Terungkap juga setelahnya bahwa AS dan Korea Selatan akan mengadakan latihan militer bersama mulai tanggal 22 Agustus dan 1 September. Kekhawatiran terhadap geopolitik semakin membebani sentimen pasar dan mendorong DXY.

Di tengah permainan ini, imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah AS mencetak tren turun selama tiga hari di sekitar 2,775% sementara S&P 500 turun sebesar 0,13% dalam perdagangan harian baru-baru ini.

Selanjutnya, data perumahan dan aktivitas AS tingkat kedua hari ini mungkin akan menghibur para pedagang DXY menjelang Risalah rapat FOMC pada hari Rabu. Jika data AS yang dirilis terus lebih lemah, pengukur greenback ini dapat tetap berada dalam radar para penjual.

Analisis Teknis

Penembusan berkelanjutan ke sisi atas dari garis resistance berusia tiga minggu, sekarang merupakan support di sekitar 106,35, mengarahkan para pembeli DXY menuju puncak bulanan di sekitar 107,00. Namun, para pembeli membutuhkan validasi dari puncak akhir Juli di dekat 107,45 agar dapat mendekati puncak tahunan yang dicatat pada bulan Juli di sekitar 109,30.

 

EUR/USD Mengarah ke Selatan Menuju 1,0100 Jelang ZEW Jerman

EUR/USD berusaha melanjutkan momentum bearish selama dua hari pada hari Selasa ini, karena para penjual mengincar area permintaan 1,0100 di tengah kon
Đọc thêm Previous

PBOC Tetapkan Kurs Referensi USD/CNY di 6,7730 pada Hari Selasa

People's Bank of China (PBOC) menetapkan kurs referensi USD/CNY di 6,7730 pada hari Selasa jika dibandingkan dengan penetapan sebelumnya dan penutupan
Đọc thêm Next